Instagraming

Everything happens for a reason




Everything happens for a reason

Tidak peduli seberapa keras kamu berusaha menjadi yang lebih baik, kadang hasilnya tidak selalu baik. Meski semua risiko sudah kamu bagi seminimal mungkin, isi kepala orang tidak pernah sama. Orang akan melihat hal yang berguna bagi dirinya, kamu dengan segala upayamu bila tidak berguna baginya langsung, tentu tidak akan mendapat tempat yang baik dalam penilaiannya.

Hidup memang tidak pernah adil, kawan.

Kamu seharusnya lebih ikhlas dan membiarkan karma mengambil alih. Toh, apa-apa yang baik yang kamu perjuangkan, akan kembali dalam bentuk kebaikan padamu. Setidak-tidaknya, kamu mencoba, mereka tidak. Setidak-tidaknya, badanmu lelah, mereka tidak. Setidak-tidaknya, mereka mengeluh, kamu tidak. Setidak-tidaknya, mereka pergi, kamu tidak. Kamu belum menyerah pada mereka.

Hidup ini adalah perjalanan, kawan. Perjalanan yang semestinya kamu nikmati dan rasakan pengalamannya, bukan masalah yang harus kamu temukan semua solusinya. Kamu perlu merasakan gagal, penting untuk pernah tersakiti, dan butuh untuk tidak dihargai. Karena gagal akan menjadikan pijakanmu untuk meninggi. Sakit akan mengajarkanmu menjadi bijak. Perasaan tidak dihargai akan mendidikmu untuk menghargai bahwa setiap manusia adalah penting dengan perannya masing-masing.

Kamu pula tak perlu menggenggam terlalu erat pasangan atau rekanmu untuk memastikan keberadaanmu diakui disekitar mereka. Genggamlah, peganglah, namun jangan terlalu erat. Kamu harusnya seriring, bukan menggiring. Kamu kan harusnya bersama, bukan bersatu. Bersama, kita bisa merasakan hangatnya sama-sama. Bersatu, kita akan memaksa satu sama lain untuk menyesuaikan keinginan kita.

Kamu juga harusnya hanya perlu menerima. Menolak, menyangkal, Cuma bikin kamu lelah karena tidak semua hal baik mesti mendapatkan “terima kasih”.  Tidak semua hal buruk pula yang orang lain lakukan padamu akan terlontarkan kata “maaf”. Namun bukan berarti kamu bisa berhenti dari menolong mereka untuk terus bahagia, bukan?

Pemikiranmu tidak akan selalu sama dengan mereka, itu bagian dari cinta. 
Kan Tuhan itu menciptakan cinta biar yang beda-beda bisa menyatu dan bersama, bukan? 
Kamu tidak perlu menunjukkan hasil kerjamu, lelahmu, dan keringatmu kepada siapapun loh, karena satu hal yang paling pantas kamu lakukan tentang hidupmu adalah menikmati semua hasil yang kamu usahakan. 

Lakukan apa yang bisa kamu lakukan, dimanapun dan kapanpun. Ini hidupmu, lakukan yang kamu suka dan lakukan itu sesering mungkin. Kehidupan ini seimbang, kawan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa yang memandang pada penderitaannya saja, dia sakit. Waktu hidupmu sedikit, apa kamu ingin hanya menjadi orang gila atau sakit saja? Kamu harusnya bisa menjadi orang yang menikmatinya, bukan?

Lakukan bagianmu yang kamu bisa, biarkan Tuhan melakukan bagian yang kamu tidak bisa. 
Kamu tidak akan bisa membahagiakan semua orang. Berdoalah. Karena sejauh-jauh jarak pada hati dan langkah, doa pasti akan menggapainya, Tuhan mu pastikan akan mendekatkannya.

Yang pasti, jangan pernah menyesal untuk pernah berjuang. Tunggu sampai mereka yang kamu perjuangkan memahamimu. Tunjukkan. Kalaupun pada penantian perjuanganmu itu kamu tidak mendapatkannya datang padamu, setidak-tidaknya, kamu telah belajar tentang caranya berjuang. Tidak semua yang kita inginkan harus terjadi seketika. Kita tidak hidup di negeri dongeng. 
Tapi perjuanganmu untuk yang kamu tunggu itu, dia atau mereka, adalah analogi yang paling tepat dari kata-kata “telah berjuang”, “telah bersama”, “telah bahagia”, bagi mereka. Bagimu? Adalah pelajaran mencintai yang paripurna yang tidak akan bisa kamu ulang lagi untuk kesekian kalinya.

Kamu pun nantinya akan merasakan sendiri. Kesepian mungkin akan berkunjung tapi tak akan lama. Ia sudah tahu bahwa kamu punya teman, yaitu dirimu sendiri yang berjuang itu. Kamu sudah melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan menjaga perasaan mereka. Kini saatnya, kamu ingat bahwa perasaanmu juga perlu dijaga. Sakit kadang, tentang berjuang dan dilupakan.  Namun dimasa depan, kamu bisa lihat dan ingat bekas lukamu itu, lalu tersenyumlah. Kamu pernah sekuat itu melaluinya.

Meski orang bilang bahagia itu sebenarnya sederhana. Ketika yang dirindu, merindukanmu. Ketika yang diperjuangkan, memperjuangkanmu. Tapi kadang rindu dan perjuangan tidak sesederhana itu. 

Everything happens for a reason
Kamu hanya perlu tetap berjuang
Kamu hanya perlu tetap bertahan
Kamu hanya perlu menikmati perjuanganmu
Tuhan tidak pernah diam, kawan.

Komentar

Postingan Populer