Instagramming

Gerakan Keagamaan: Orientalisme

TA'RIF

Orientalisme adalah gelombang pemikiran yang mencerminkan berbagai
studi ketimuran yang Islami. Yang dijadikan obyek studi mencakup
peradaban, agama, seni, sastra, bahasa dan kebudayaannya. Gelombang
pemikiran ini telah memberikan andil besar dalam membentuk persepsi
Barat terhadap Islam dan dunia Islam. Caranya ialah dengan
mengungkapkan kemunduran pola fikir dunia Islam dalam rangka
pertarungan peradaban antara Timur (Islam) dengan Barat.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

1. Awal Pemunculannya
Sungguh sulit menentukan secara pasti awal tumbuh Orientalisme. Sebagian
sejarawan berkecenderungan bahwa Orientalisme bermula dari zaman
Daulah Islamiyah di Andalusia (Spanyol). Sedangkan sebagian ahli lain
mengatakan ketika terjadi Perang Salib.
Khusus tentang Orientalisme Ketuhanan (Lahuti), keberadaannya sudah
tampak secara resmi sejak dikeluarkannya keputusan Konsili Gereja Viena
tahun 1312 M dengan memasukkan materi bahasa Arab ke berbagai
Universitas di Eropa.
Orientalisme muncul di Eropa baru pada penghujung abad 18 M. Pertama
kali muncul di Inggris tahun 1779 M, di Perancis tahun 1799 dan dimasukkan
ke dalam Kamus Akademi Perancis pada tahun 1838.
Gerbert de Oraliac (938—1003 M), seorang pendeta Venezia, pergi ke
Andalusia. Di sana ia belajar kepada seorang profesor. Setelah kembali, ia
terpilih sebagai Pendeta Agung dengan gelar Silvester II (999—1003 M).
Dengan demikian ia adalah Paus pertama dari Perancis.
Tahun 1130 M, Kepala Uskup Toledo menerjemahkan beberapa buku ilmiah
Arab. Kemudian jejak ini diikuti oleh Gerard de Cremona (1114—1187 M) dari
Italia. Ia pergi ke Toledo dan menerjemahkan buku tidak kurang dari 87 judul
di bidang filsafat, kedokteran, astronomi dan geologi.
Di Perancis muncul Pierre le Venerable (1094-i-1156). seorang pendeta
Venezia dan Kepala Biarawan Cluny, membentuk kelompok penerjemah.
Tujuannya agar mendapat pengetahuan objektif tentang Islam. Ia sendiri
adalah orang pertama yang menerjemahkan al-Qur'an ke dalam bahasa
Latin (1143 M). Sedangkan penerjemahan al-Qur'an ke dalam bahasa Inggris
dilakukan pertama kali oleh Robert of Ketton.
Juan de Sevilla, Yahudi yang masuk Kristen ini muncul pada pertengahan
abad ke-12 dan menaruh perhatian pada bidang astronomi. Ia telah
menyadur 4 buah buku berbahasa Arab karya Abu Ma'syar al-Balkhi (1133
M). Tugas penerjemahannya dibantu oleh Adelard
Roger Bacon (1214—1294 M), dari Inggris. Menuntut ilmu di Oxford dan Paris
dan meraih gelar doktor di bidang theologi. Ia menerjemahkan buku
berbahasa ArabMir'at al-Kimia tahun 1251 M
2. Orientalis-orientalis yang Objektif
Hardrian Roland (meninggal tahun 1718 M), adalah profesor bahasa-bahasa
Timur pada Universitas Utrecht, Belanda. Ia menulis buku Muhammadanism,
dua jilid, dalam bahasa Latin (1705 M). Tetapi gereja-gereja di Eropa
memasukkan buku tersebut sebagai buku terlarang.
Johann J. Reiske (1716—1774 M), seorang orientalis Jerman pertama yang
patut diingat. Ia dituduh zindik (atheis) karena sikapnya yang positif
terhadap Islam. Ia hidup menderita dan mati karena sakit paru-paru. Ia

sangat berjasa dalam mengembangkan dan menampilkan Arabic Studies di
Jerman.
Silvestre de Sacy (meninggal 1838 M), seorang orientalis yang menekuni
sastera dan nahwu. Ia menghindari terlibat dalam pengkajian Islam. Ia juga
sangat berjasa dalam menjadikan Paris sebagai pusat pengkajian Islam.
Salah seorang yang pernah berhubungan dengan beliau ialah Syaikh Rifa'ah
Thanthawi.
Thomas Arnold (1864—1930 M) dari Inggris. Bukunya yang berjudul
Preaching in Islam telah diterjemahkan ke dalam bahasa Turki, Urdu dan
Arab
Gustav le Bon, dikenal sebagai orientalis dan filosof materialis. Ia tidak
pernah percaya kepada agama. Pada umumnya kajian dan buku-bukunya
menyoroti peradaban Islam. Kajian-kajiannyalah yang menyebabkan orangorang
Barat tidak memperdulikan dan tidak menghargainya.
Z. Honke buku-bukunya dinilai sebagai objektif dikarenakan menampilkan
pengaruh peradaban Arab terhadap Barat. Di antara Bukunya yang
termasyhur ialah Matahari Arab Bersinar di Barat.
Jack Burke Anne Marie Simmel , Thomas Garlyle, Renier Ginaut Dr. Granier
dan Gocthe adalah orientalis-orientalis yang tergolong moderat.
3. Orientalis Fanatik
Goldziher (1850—1920 M), orientalis berdarah Yahudi, penulis buku Sejarah
Aliran-aliran Tafsir dalam Islam, adalah tokoh Islamic Studies di Eropa.
Ketokohan dan sekaligus kefanatikannya tidak dapat diingkari.
J.Maynard, orientalis Amerika yang sangat fanatik ini termasuk salah seorang
anggota Dewan Redaksi Majalah Islamic Studies.
S.M. Zwemer, orientalis dan zending Kristen , adalah pendiri majalah Islamic
World Amerika. Bukunya yang bernada fitnah antara lain Islam Memasung
Aqidah, terbit tahun 1908 M dan Al-Islam yang merupakan kumpulan
makalah yang disampaikan pada mu'tamar Kristenisasi II tahun 1911 M di
Lucknow India.
G. Von Grunebaum, Yahudi berkebangsaan Jerman ini belajar di universitasuniversitas
Amerika. Tulisannya antara lain ; Upacara-upacara Agama
Muhammad, terbit tahun 1951 M dan Beberapa Studi Tentang Sejarah
Kebudayaan Islam, terbit tahun 1854 M.
A.J. Wensinek, adalah orientalis yang sangat memusuhi Islam. Bukunya yang
berjudul Aqidah Islam, terbit tahun 1932, mengandung banyak kecaman
terhadap Islam.
K.Cragg, orientalis Amerika yang sangat fanatik ini menulis buku Da'wah dan
Menara Adzan yang terbit tahun 1956 M.
L. Massignon, zending Kristen berkebangsaan Perancis ini pernah menjadi
penasehat pada Departemen Koloni Perancis Urusan Afrika Selatan. Bukunya
yang terkenal ialah Hallaj; Shufi yang Syahid dalam Islam, terbit tahun 1922
M.
D.B. Macdonald orientalis dan zending Kristen yang terkenal fanatiknya ini
berkebangsaan Amerika. Ia menulis buku Perkembangan Ilmu Kalam, Fiqh
dan Teori Undang-Undang Negara, terbit pada tahun 1930 M, dan buku Sikap
Agama Terhadap Kehidupan Menurut Islam, terbit tahun 1908 M.
M. Green, sekretaris Dewan Redaksi Majalah Timur Tengah.
D.S. Margoliouth (1885—1940 M), orientalis Inggris yang sangat fanatik ini
pernah menelorkan Thaha Husain dan Ahmad Amin dari sekolahnya. Bukubukunya
antara lain:
11
- Perkembangan Baru dalam Islam, terbit tahun 1913 M.
- Muhammad Menjelang Kelahiran Islam, terbit tahun 1905 M.
- Universitas Islam, terbit tahun 1912 M.
A.J. Arberry, adalah orientalis Inggris yang sangat fanatik memusuhi Islam.
Bukunya terkenal antara lain;
- Islam Dewasa Ini, terbit tahun 1943 M.
- Tashawwuf terbit tahun 1950 M.
Baron Carra de Vaux Orientalis Perancis yang sangat fanatik dan termasuk
seorang tokoh penting Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam.
H.A.R. Gibb (1895—1965 M), orientalis Inggris penulis buku
Mohammedanizm, terbit. tahun 1947 M dan Aliran-aliran Modern dalam
Islam terbit tahun 1947 M.
R.A. Nicholson, orientalis Inggris yang menolak kespiritualan Islam. la
menganggap Islam sebagai agama materialistik dan tidak mengakui
keluhuran manusia. Bukunya yang terkenal ialah Shufi-Shufi Islam, 1910 dan
Sejarah Kesusastraan Arab, 1930 M.
Henry Lammens (1872—1937M), orientalis fanatik penulis buku Al-Islam dan
Tha'if Ia juga termasuk Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam.
J. Schacht, terkenal sebagai orientalis Jerman yang sangat fanatik memusuhi
Islam. Penulis buku Ushul Fiqh Islam.
Blacherc yang pernah bekerja pada Departemen Luar Negeri Perancis
sebagai staf ahli untuk urusan Arab dan ummat Islam. Alfred Guillaume
orientalis Inggris yang sangat fanatik memusuhi Islam, penulis buku AI-Islam.

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Pertama : Motivasi Orientalisme
1. Motivasi Agama
Motivasi inilah yang melatarbelakangi pertumbuhan orientalisme yang
berlangsung begitu lama. Sasarannya antara lain :
a. Menumbuhkan keragu-raguan atas kerasulan Muhammad SAW dan
menganggap hadits Nabi sebagai perbuatan ummat Islam selama tiga abad
pertama.
b. Menumbuhkan keraguan terhadap kebenaran al-Qur'an dan memutar
balikkannya.
c. Memperkecil nilai fiqh Islam dan menganggapnya sebagai adopsi dari
hukum Romawi.
d. Memojokkan bahasa Arab dan menjauhkannya dari ilmu pengetahuan
yang semakin berkembang.
e. Mengembalikan Islam kepada sumber Yahudi dan Nashrani
f. Mengkristenkan ummat Islam.
g. Mengangkat hadits-hadits dha'if dan maudhu' untuk mendukung
pendapatnya dan membangun teorinya.
2. Motivasi ekonomi dan penjajahan
Lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan raksasa dan pihak
pemerintah sendiri telah mengeluarkan biaya banyak untuk para peneliti
dalam rangka mengenal lebih jauh tentang kondisi negara-negara Islam
melalui laporan lengkap mereka. Penelitian tersebut sangat digalakkan
terutama pada masa sebelum penjajahan Barat dalam abad 19 dan 20 M.
3. Motivasi politik

a. Melemahkan semangat ukhuwah Islamiyah dan memecah belah ummat
untuk dikuasai
b. Menghidupkan bahasa Arab 'amiyyah (pasaran) dan mengkaji adat
istiadat yang berlaku
c. Para pegawai di negara-negara diarahkan untuk mempelajari bahasa asing
agar memahami seni dan agama penjajah. Tujuannya agar mereka mudah
dipengaruhi dan dikuasai.
4. Motivasi keilmuan
a. Sebagian orientalis ada yang mengarahkan penelitian dan analisisnya
semata-mata untuk pengetahuan. Sebagian mereka ada yang sampai
kepada esensi Islam dan bahkan masuk Islam, seperti Thomas Arnold yang
telah mempunyai andil dalam menyadarkan kaum muslimin dengan bukunya
The Preaching in Islam, dan Dinet yang telah masuk Islam dan tinggal di
Aljazair. la menulis, buku Sinar Khusus Cahaya Islam. Ia meninggal di
Perancis dan dikubur di Aljazair.
Kedua: Karya Tulis Orientalis yang Penting
1. Sejarah Kesustraan Arab, Carl Brockelmann (wafat 1956 M).
2. Ensiklopedia Islam, cetakan pertama terbit dalam bahasa Inggris, Perancis
dan Jerman, antara tahun 1913—1938 M. Sedangkan cetakan berikutnya
diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Perancis saja, 1945—1977 M.
3. Mu jam Mufahras li Alfazhi al-Hadits, sebuah kamus untuk mencari lafazlafaz
hadits. Mu jam ini mencakup Kutub al Sittah, kumpulan hadits yang
terhimpun dalam kitab yang enam, ditambah dengan Musnad Darimi,
Muwaththa' Imam Malik, Musnad Ahmad bin Hanbal. Mu jam ini terdiri atas
tujuh jilid dan beredar sejak tahun 1936 M sampai sekarang.
Ketiga: Mu'tamar dan Organisasi
Pada tahun 1873 di Paris telah diselenggarakan Mu'tamar orientalis pertama.
Setelah itu berulang kali mu'tamar-mu'tamar sejenis diselenggarakan.
Sampai hari ini tidak kurang dari 30 kali mu'tamar tingkat internasional
diselenggarakan. Belum lagi berupa diskusi, seminar dan pertemuanpertemuan
yang bersifat regional, seperti Mu'tamar Orientalis Jerman yang
diselenggarakan di kota Dresden, Jerman Barat, tahun 1849 M. Sampai
sekarang mu'tamarmu'tamar seperti itu masih tetap berlangsung.
Dalam mu'tamar-mu'tamar semacam itu hadir ratusan ilmuwan orientalis.
Misalnya, Mu'tamar Oxford. Dalam mu'tamar ini telah hadir tidak kurang dari
900 ilmuwan dari 25 negara, 80 universitas dan 69 lembaga ilmiah.
Kegiatannya ditunjang oleh lembaga-lembaga orientalisme, seperti Lembaga
Asiatik di Perancis, didirikan tahun 1822 M. Lembaga Hak Milik Asia di
Inggris, didirikan tahun 1823 M, Lembaga Orientalisme Amerika, didirikan
tahun 1842 M dan Lembaga Orientalisme Jerman, didirikan tahun 1845 M.
Keempat : Majalah-majalah Orientalis
Mereka memiliki majalah dan penerbitan dalam jumlah besar. Lebih dari 300
majalah dalam bentuknya yang beraneka ragam dan dalam berbagai
bahasa, antara lain
1. The Muslim World, didirikan oleh Samuel Zwemer (meninggal tahun 1952
M) di Inggris. Tahun 1911 M ia menjadi Ketua Gerakan Kristenisasi di Timur
Tengah.
2. Mir Islama terbit di Petersburg tahun 1912 M. Tapi majalah ini tidak
berumtr panjang.

3. Sumber Air Timur', diterbitkan di Wina, 1809—1818 M.
4. Islam, terbit di Paris, 1895 M. Kemudian tahun 1906 M diubah menjadi
majalah Islamic World yang diterbitkan oleh Missi Ilmiah Perancis di Marokko.
Terakhir berubah lagi menjadi majalah Islamic Studies.
5. Tahun 1910 M di Jerman terbit sebuah majalah berbahasa Jerman, Der
Islam.
Kelima: Orientalisme Mengabdi Penjajah
Carl Heinrich Becker (meninggal tahun 1933 M) adalah pendiri majalah Islam
di Jerman. Ia melakukan kajian tentang Timur untuk kepentingan penjajahan
di Afrika.
Barthold (meninggal tahun 1930 M), pendiri majalah The Muslim World Rusia,
melakukan penelitian untuk kepentingan Rusia di Asia Tengah.
Snouck Horgronje dari Belanda (1857—1936) pernah datang ke Makkah
tahun 1884 dengan nama Abdulghaffar. Ia tinggal di Makkah selama kurang
lebih setengah tahun. Kemudian kembali dengan sejumlah la.poran untuk
kepentingan penjajahan di dunia Islam bagian Timur. Sebelumnya ia pernah
tinggal di Indonesia selama 17 tahun.
Lembaga bahasa-bahasa Timur di Paris, didirikan tahun 1885 M, bertugas
sebagai pengumpul data dan informasi tentang negara-negara Timur dan
Timur Jauh untuk memudahkan penjajah menancapkan kukunya di kawasankawasan
tersebut.
Keenam: Ide-ide Orientalisme yang Sangat Berbahaya
George Sale, dalam kata pengantar terjemahan al-Qur'annya (1736 M),
menyatakan bahwa al-Qur'an adalah produk dan karangan Muhammad. Ini,
kata dia, tidak dapat dibantah.
Richard Bell menganggap Muhammad dalam menyusun al-Qur'an telah
mengambil sumber Yahudi, khususnya Perjanjian Lama dan sumber
Nashrani.
Reinhart Dozy (Meninggal 1883 M) menganggap bahwa al-Qur'an
-mengandung selera sangat buruk. Di dalamnya tidak ada yang baru, kecuali
sedikit. Selain gaya bahasanya yang tidak menarik, kalimat-kalimatnya
terlalu panjang dan membosankan.
Menteri urusan koloni Inggris di dalam salah satu isi laporannya yang
disampaikan kepada Kepala Pemerintahan 9 Januari 1938 menyatakan,
"Kami telah mengambil pelajaran dari perang.
Ternyata persatuan Islam adalah sangat berbahaya. Ini harus diperangi oleh
kerajaan. Bukan hanya Kerajaan yang merasakan demikian, tetapi juga
Perancis. Kami sangat bahagia karena Khilafah Islamiyyah telah hilang dari
peredaran. Saya berharap semoga tidak akan muncul kembali."
Saledon Amous berkata,'bahwa'Ajaran Muhammad hanyalah merupakan
perundang-undangan Romawi bagi sebuah kerajaan Timur, terutama dalam
soal politik dan peraturan hak milik." Ia berkata lebih lanjut,
"Perundangundangan Muhammad tidak lain hanyalah perundang-undangan
Justinianus yang berbaju Arab.'
Filosof Perancis Ernest Renan berkata, "Filsafat Arab adalah filsafat Yunani
yang ditulis dengan huruf Arab."
Sedangkan Louis Massignon, tokoh perusak ini, menganjurkan agar bahasa
Arab ditulis dengan huruf latin dan menggunakan bahasa 'Amiyyah.

CATATAN


Meski demikian, orang-orang orientalis cukup berjasa dalam menggali bukubuku
warisan Islam dan disebarkannya setelah ditahqiq dan disistematikkan.
Banyak diantara mereka yang memiliki metodologi ilmiah yang cukup
membantu dalam penelitian.
Sebagian mereka ada juga yang memiliki kesabaran, ketekunan dan
ketelitian dalam mentahqiq, menyaring dan menelusuri persoalan.
Seorang Muslim hendaknya kritis dalam menelaah karya-karya mereka,
seraya berhati-hati terhadap hal-hal yang merusak dan menyimpang.
Seorang Muslim harus membuang yang salah atau membongkar
kesalahannya kemudian dilakukan penolakan. "Hikmah adalah barang hilang
milik kaum muslimin. Di mana saja ia ditemukan, kaum muslimin berhak
memilikinya."

AKAR PEMIKIRAN DAN SIFAT IDEOLOGINYA

Sebenarnya orientalisme adalah akibat gesekan yang terjadi antara Timur
yang Islam dan Barat yang Nashrani pada masa Perang Salib dengan melalui
delegasi-delegasi resmi ataupun melalui perjalanan-perjalanan.
Pendorong utamanya ialah aspek theologi Nashrani yang berambisi
menghancurkan Islam dari dalam dengan cara tipu daya dan kecurangan.
Tetapi kemudian, pada masa-masa terakhir ini, orientalisme bagaimanapun
juga mulai tampak melepaskan diri dari belenggu tersebut dan beralih
mendekati semangat ilmiah.

PENYEBARAN DAN KAWASAN PENGARUHNYA

Barat merupakan arena gerakan kaum orientalis. Mereka terdiri atas orangorang
Jerman, Inggris, Perancis, Belanda dan Hongaria. Mereka sebagian
muncul di Italia dan Spanyol. Sekarang, Amerika merupakan pusat orientalis
yang tersohor. Di sana banyak terdapat pusat-pusat orientalisme dan
pengkajian Islam.
Pemerintah, lembaga-lembaga ekonomi, yayasan dan bahkan gereja tidak
segan-segan menguras dana untuk kepentingan orientalisme. Selain
mengeluarkan dana keuangan dan dukungan, mereka juga menyediakan
fasilitas untuk pengkajian keislaman di universitas-universitas, sampai
jumlahorientalis menjadi ribuan orang. Gerakan orientalisme diciptakan
untuk mengabdi kepada penjajahan dan gerakan Kristenisasi. Terakhir
gerakan ini dimanfaatkan kaum Yahudi dan Zionisme untuk kepentingannya
dalam rangka melumpuhkan Timur yang Islami dan menancapkan
dominasinya, baik langsung ataupun tidak langsung.

Komentar

Postingan Populer