catatan kecil untuk Buk Menteri

belum bernafas sudah dibelit
belum bicara sudah dicaci
belum berbuat sudah dihina

aku pernah mendengar,
ada disuatu negeri yang aman sentosa [katanya untuk para koruptor]
ada seorang wanita perkasa
disaat negara nya membutuhkannya
ia datang
ia korbankan dirinya

aku ingat,
disuatu negeri aman sentosa [bagi orang yang pandai bicara]
ada seorang wanita yang menjadi wazir
mengelola uang negara
dengan apik dan cantik

5 tahun dalam suka dan duka
disaat krisis, ia terbang dari amerika ke negaranya
rapat berpuluh-puluh jam tanpa tidur
dan meninggalkan orang tua yang sekarat di rumah sakit

hati kecilnya membatu
jiwa halusnya terluka
aku tak tahu harus sedalam apa ia berpikir
hingga jiwa kewanitaannya mengalah
demi bangsanya

bulan berganti bulan
bapak wakil [katanya wakil rakyat] mengguncangnya
dan wanita itu
mundur....
mundur....
mundur....
untuk negerinya

kini ia bersama BANK DUNIA...
meninggalkan negeri nya yang menyiakannya...





"BUK MENTERI [kini ku tahu engkau buka buk menteri lagi], BINALAH GENERASI MUDA NEGERA MU DAN MAJU KAN KEMBALI. AJARKAN MEREKA SEPERTI APA KAU BERTINDAK. SUPAYA NEGERAMU TETAP MENJADI LEBIH BAIK DARI YANG BAIK"