Instagramming

Perjuangan untuk yang dibutuhkan bukan yang diinginkan [UNTUK ANAK SMA kelas XII]




Hello semua nya. Jumpa lagi dengan si keren Rafa dan si Calm xxx dalam acara apa aja. (wah, kacau nih. haha. Teringat masa lalu sebagai MC yang sok PD.)

Helo helo helo helo
Well, nih note spesial buat kalian adik-adik SMA yang pada keren dan punya jiwa muda yang membara. lebay deeee... haha. Sebenarnya dalam note ini, saya ingin berbagi note cinta. huk huk huk (batuk seketika). ga ga ga. Salah tuh. Bukan cinta. Tapi kisah. hehe. Hari gini ngomongin cinta?? Wah, ketinggalan start ntar buat maju. Holaholaholaholaholahola. (gaya squidward terkejut). haha.

Ok, kita mulai cerita nya.

1 tahun yang lalu, saya adalah seorang siswa SMA kelas XII. sama seperti posisi teman-teman sekarang (bingungkan saya panggil teman-teman? Saya panggil gitu karena saya masih muda loh. Keduluan masuk sekolah aja. hehe). Nah, ada sebuah kisah menarik yang saya dapatkan dimasa ini. Kisah apa itu? KISAH PERJUANGAN MASUK PERGURUAN TINGGI. (ayo pada penasaran kan?? baca sampai kebawah. ok?)

Kisah ini bermula ketika saya yang merupakan anak dibawah umur (untuk seumuran anak SMA di angkatan saya) mencoba peruntungan nasib untuk mendapatkan Perguruan Tinggi (PT) impian saya. uuuu... Impian ya impian. Namanya juga impian, ga pernah jadi kenyataan. ckck. Nasib saya yang jelek. hehe. Semoga kalian bernasib lebih baik.

Peruntungan pertama yang saya coba adalah UGM Fakultas Kedokteran melalui jalur UM UGM. Dengan mengenakan pakaian rapi, Rafa ini melangkahkan kaki untuk tes (ya iyalah. masak melangkahkan tangan. yang aneh aneh saja. ckck). Nah, pas tes, bayangin aja saya duduk ditempat paling belakang. Kan terlihat tuh suasana satu kelas, ada cewek rambutnya panjang gitu. pas masuk pertama subhanallah rambutnya lurus kayak iklan shampo. Pas keluar, rambutnya udah kayak KRIBO gitu. haha. SIlahkan dibayangkan susah soalnya. Lalu saya ujianlah. Yang buat nih ujian tidak terlupakan adalah saya lagi kena penyakit "mencret". Bayangin aja deh setiap 30 menit keluar kelas buat nyetor ke bank toilet. Wah, tersiksa deh. Ini bukan hanya sekedar ujian untuk masuk PT tapi UJIAN HIDUP sebenarnya. Disaat mikir soal masih diharuskan mikir masalah perut. huft... Hasil, alhamdulillah dinyatakan TIDAK LULUS. Wajarlah, kondisi ujiannya saja tidak menguntungkan saya (cari kambing hitam dikit ah. ckck. sorry ye...)

Pasca ketidaklulusan tersebut saya juga terdaftar dalam usaha mendapatkan kelulusan Universitas Brawijaya fakultas Kedokteran melalui jalur bibit unggul daerah (saya lupa namanya). Bayangkan saja, saya sampai berkali-kali mencoba mengoneksikan laptop saya ke internet dan selalu gagal. hiks hiks. Pas baca syaratnya ada nilai yang tidak boleh dibawah 80. Terkejut lah saya. Nilai saya kan ada yang dibawah 80 (sebut saja pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan IPA). Cemas deh. Bingung. Galau. Seorang teman udah nyoba dan gagal daftar untuk kedokteran karena ada nilai dibawah 80. Sudah putus asa lah waktu itu. Tapi Aulia Maruf masih manasin buat daftar, ya saya coba. Dan ternyata SAYA BISA MENDAFTAR (mendaftar aja senang bukan main ui.. apalagi lulus?? haha). Ternyata yang tak boleh dibawah 80 itu nilai IPA nya untuk kedokteran. Tapi ya emang nasib tidak berpihak, Alhamdulillah SAYA DINYATAKAN TIDAK LULUS.

Udah 2 nih pendaftaran dan gagal semua. Menurut kalian gimana kondisi psikis saya saat ini? Masih punya semangat? Ga sama sekali. Loyo. Bentuk mayat hidup. Hidup segan mati tak mau. Selalu saja muncul pertanyaan, "Mau Kemana kah saya setelah SMA ini?"

Mendengar adanya Universitas Bakrie (new bie. belum ada fakultas kedokteran. yang paling keren katanya jurusan Management nya) iseng lah saya mendaftar. Dengan semangat NIHIL saya kerjakan soal tes. Dan hasilnya wew... unbelievable. SAYA LULUS. Jingkrak jingkrak lah saya waktu itu. haha. Meski universitas swasta tapi setidaknya cukuplah memberikan rasa percaya diri lagi. hehe. Langsung aja bilang ke diri sendiri. BISA BISA BISA BISA. Kamu punya masa depan. Kalau kamu mau punya kamu harus berusaha!!! harus!!

Nah, ini dia saat yang terpenting. Mulai detik ini saya ga pakai metode belajar yang lama yakni "selagi masih bisa ditunda ya ditunda saja." haha. Saat itu juga metode belajar adalah YANG PENTING PAHAM. Terserah mau kapan belajarnya. dan paham itu paham yang benar-benar menguasai bukan MENGHAFAL cara-cara di buku buku teks. ckck.

Ujian Masuk Bersama tiba, nothing special dalam ujian ini. dengan pilihan utama kedokteran UI. alhasil inilah ujian yang saya benar-benar puas dengan diri saya. saya LULUS. tapi....... tapi....... tapi..... bukan di UI. hiks hiks. Lulus nya di UIN Syarif Hidayatullah jurusan Teknik Informatika kelas internasional. hadeeeehhhhhh.... Padahal saya belajar mati-matian loh. Disini saya mengalami pilihan yang sulit dalam hidup saya. Menerima atau menolak kelulusan ini. Minta pendapat sana-sini. Saking banyaknya pendapat saya hampir gila di malam kelulusan saya itu. Bahkan ada teman yang bilang, "kalau tak kau ambil yang sekarang nih yan. Sumpah kau makhluk yang paling tak bersyukur!!!". Kebimbangan masih ada dalam benak saya. Sampai akhirnya seorang wanita yang saya kagumi (cieleee... udah dewasa dink. haha) mengatakan kepada saya,"Kamu jangan mau didikte oleh orang lain, yan. Ini hidupmu, kawan. Putuskan dengan hatimu. Tanyakan ke hati kecilmu." (waw... so sweet.. haha)

Akhirnya saya kembali berdiri kosong. Menjadi seseorang TANPA UNIVERSITAS. Not bad. Saya sudah terbiasa dengan hal ini. ckck. Saya lalu mengikuti tes yang lain. tes STIS, STAN, SNMPTN, dan Ujian Lokal UNRI. Dalam mengikuti ujian ini saya hanya punya satu ambisi, KEDOKTERAN yang berarti itu mustahil untuk STIS, STAN, dan lokal UNRI. Jadi hanya SNMPTN lah satu-satunya target saya. Saya belajar tanpa henti. Sampai lupa makan. Lupa mandi. Lupa tidur. Lupa balas sms (ga penting deh kayaknya nih. ckck). Hari ujian tiba, SNMPTN. Pas ngerjain soalnya, wah mengalir bagaikan air. udah PD nih. Setelah selesai tes yakin banget lulus. Tapi ada perasaan yang kurang. Apa itu? Dan ternyata karena kesalahan yang tidak perlu dilakukan (saya malu mengatakan kalau saya tidak buat kode soal. upss terbilang. ckck) Saya diNOBATKAN TIDAK LULUS. Alhamdulillah. kalian tahu apa yang terjadi saat pengumuman ini? saya MENANGIS. untuk pertama kalinya SAYA MENANGIS KARENA TIDAK LULUS. Luka banget guys. Luka. Ya tapi apa boleh buat. Mungkin DOKTER bukan HIDUP SAYA.

sisa STIS, STAN dan Lokal UNRI. Setelah pengumuman STIS menobatkan SAYA TIDAK LULUS (lagi?? wah, ini berarti saya sudah gagal 4 kali tes dari 8 tes yang diikuti. Tapi yang anehnya saya tidak menyesal saat saya tidak lulus. Malah enjoy aja. ckck. Mungkin udah kerasan kali  gagal terus ya?? haha). berikutnya lokal UNRI, alhamdulillah saya LULUS di Teknik Kimia. Wah, mulai lah saya menetapkan hati untuk kuliah di Tekim. Ketika sudah bulat 100%. Saya pergi ke Perpustakan Wilayah Riau. Belajar ilmu Teknik Kimia. Mulai dari biokimia, minyak dll. Setelah udah begitu lengket itu ilmu dikepala keluarlah pula pengumuman STAN. Alhamdulillah. saya tidak punya obsesi untuk jadi Auditor atau apalah namanya. saya hanya maniak EKSAKTA. pencinta FISIKA, pengagum MATEMATIKA.

dan kalian tahu saya sekarang kuliah dimana?

STAN.

lalu apakah saya menyesal dengan meninggalkan 4 tempat kuliah lain yang saya lulus dan 4 tempat kuliah yang tidak meluluskan saya?

TIDAK.

apakah saya bangga lulus disini?

YA.

kenapa?

karena disini saya sadar dari semua usaha saya untuk lulus, Allah memberikan KEBUTUHAN saya bukan KEINGINAN saya.

kok bisa?

dengan banyaknya kehidupan yang saya miliki disini saya berkata dalam hati saya, "Coba saya lulus disalah satu fakultas kedokteran itu, pastilah saya tidak akan memiliki DIRI SAYA yang sekarang ini. seorang yang idealis. yang saya dapatkan setelah di didik oleh BAPAK IBU DOSEN di sini."

Untuk adik-adik, dimanapun kalian lulus nantinya bukalah mata hati kalian. Temukan pelajaran apa yang bisa kalian dapatkan ditempat baru kalian. Jika kalian menemukannya. Kalian akan menjadi manusia yang paling bersyukur terhadap hidup yang kalian miliki saat itu.

Terkadang kita harus terluka dahulu untuk terbuka mata kita tentang kehidupan. dan terkadang Tuhan menguji kesabaran kita sebelum ia memberikan hal yang terbaik untuk kita. karena ia akan selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. (Riyan Al Fajri, dimalam sabtu yang disertai Petir, 6 Mei 2011)

Komentar

Postingan Populer