Instagraming

Kuliah Versi Mahasiswa: World Bank itu Milik Indonesia (Riyan Al Fajri)

                Shocking expression. Saya yakin setiap orang yang membaca judul diatas tidak akan percaya. Demi apa World Bank itu milik Indonesia? Bertanya pada Tuhan pun, saya yakin tidak akan ada jawaban memuaskan. Tidak perlu kita tutupi bahwa banyak teman-teman mahasiswa yang berdemo turun dijalan yang mencaci World Bank. Alasannya simple, “Jangan pinjam uang ke World Bank. Itu antek Amerika!”. Saya juga yakin orang yang mengusung tulisan tersebut juga bukan orang-orang dari jurusan ekonomi atau akuntansi maupun perbankan.

                Kita bisa menyebut hal ini “ketidaktahuan”. Alhamdulillah, kali ini STAN mendapat kesempatan dikunjungi oleh Executive Director The World Bank Group, Hekinus Manao. Materi yang disampaikan adalah pengenalan world bank dan jobs careers yang bisa dimanfaatkan mahasiswa STAN atau pun dari PTN/PTS lainnya untuk bisa berkontribusi untuk pembangunan dunia.

                “Feels Like Home”, ujar Pria lulusan Diploma 3 STAN ini satu dasawarsa silam. Beliau adalah  perwakilan dari 11 negara dan termasuk 1 dari 25 Executive Director dari World Bank Group. “Kalau kita bicara STAN, hari ini, ada 3 orang yang punya afiliasi dengan STAN yang menjadi Top Management di World Bank. We’re waiting for the next gene.”

                kekhawatiran pria yang juga merupakan mantan Inspektorat Jenderal Kemenkeu ini adalah alasan utama untuk memperkenalkan World Bank kepada mahasiswa Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia adalah pemilik dari World Bank. Sebuah informasi yang tidak banyak orang yang mengetahui nya. World Bank di miliki oleh 187 negara. Dengan persentase terbesar dimiliki oleh USA 15,85%, diikuti Jepang 6,84%, Jerman dan China 4%, UK dan Prancis 3,75%, federasi Rusia dan Saudi Arabia 3% lalu sisanya dimiliki oleh Negara-negara lain di dunia. Persentasi kepemilikan Indonesia di Asia Tenggara adalah yang terbesar. Indonesia memiliki lebih dari 2 kali lipat kepemilikan Malaysia, 6 kali lipat dari kepemilikan Singapura, 12 kali lipat dari kepemilikan Brunei dan Myanmar. Persentasinya kurang lebih 1%.

                Dengan persentase yang besar ini, seharusnya staff World Bank dan Top Management nya didominasi oleh orang Indonesia. Memang, Country Office (kantor cabang Bank Dunia) pertama kali didirikan di Indonesia sekaligus Country Office terbesar di dunia namun dari 7000 staff World Bank di Kantor Pusat, hanya ada 48 orang Indonesia. Seharusnya bisa lebih dari ratusan orang karena kita yakin kualitas orang Indonesia itu sangat luar biasa.

                Grup ini terdiri dari 5 badan International Bank For Reconstruction and Development (IBRD), International Development Association (IDA), International Finance Corporation (IFC), Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), International Center for the Settlement of Investment Disputes (ICSID). Indonesia adalah anggota dari ke 5 bagian dari World Bank ini. Tujuan utama World Bank adalah “To fight poverty around the world”.

                Beberapa proyek World Bank di Indonesia adalah Proyek Perbaikan Kampung di Jakarta, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Nias, Pembangunan Jalan Lintas Sumatera, PNPM, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), reformasi perpajakan, penyediaan kredit bagi UKM, dll.

                Apakah shock nya masih ada? Well, kita lanjutkan.

                Grup dengan visi. “Our Dream is A world free of Poverty” ternyata memiliki sumber pendanaan yang khusus. Sumber-sumber tersebut seperti Setoran pemilik saham, komitmen donor, pasar obligasi, pembayaran utang, investasi pasar modal, biaya komitmen, premi, dan proses arbitrase. Sumber pendanaannya cukup mudah karena grup yang concern terhadap peningkatan kesejahteraan ini berada di peringkat triple AAA dalam peringkat utang dunia. Sehingga ia membayar bunga yang sangat kecil.

                Prancis tercatat sebagai Negara pertama yang meminjam dari IBRD sebesar 250 juta USD pada tahun 1947. Indonesia baru bergabung dengan World Bank pada 1953. Dan keluar pada 1960 lalu masuk lagi pada 1966. Tercatat pula Indonesia menempati peringkat 4 daftar peminjam IBRD pada tahun 2011 sebanyak 2,4 Miliar USD. Tidak perlu dibanggakan dan tidak perlu ditangisi. Pasalnya IBRD adalah bantuan untuk rekonstruksi yang rusak dan pengembangannya. Baru kita akan cukup keras berpikir jika Indonesia meminjam di IDA. IDA dikhususkan bagi Negara miskin. Dan Bangladesh tercatat sebagai peminjam terbesar di IDA sebesar 2,3 Miliar USD. Menerut penjelasan Bapak Hekinus, Indonesia sudah mendapatkan sertifikat lulus dari Negara miskin menuju Negara berkembang. Kita perlu beri apresiasi tinggi pada Negara Indonesia.

                Muncul pertanyaan keraguan, apakah World Bank sama seperti IMF? IMF adalah penyebab utama krisis Indonesia di 1997. Kalau iya, berarti World Bank akan menjadi momok yang sama seperti itu walaupun World bank adalah milik Indonesia.

                Perlu diketahui, apakah itu World Bank, IMF ataupun ADB, itu adalah organisasi multilateral yang sahamnya dimiliki Negara yang tergabung. Indonesia adalah pemilik dari organisasi tersebut. Namun, antara World Bank dan IMF, ibaratnya seperti ini. Jika anda ingin membangun jembatan, memberi makan orang miskin, mendirikan rumah sakit di desa tertinggal, membuka jalan di daerah terisolir, hubungi world bank. Karena itu tugas dan visi utama world bank. Namun, jika anda ingin pinjam uang untuk Bank yang kesulitan likuidasi, kirisi perbankan lainnya, itu IMF yang putar otak yang memenuhinya. Jadi World Bank untuk sector riil, IMF untuk sector monetary. Tujuan pembentukannya sama, tapi bagiannya beda.

                Pertanyaan tersisa: apakah anda berani bergabung bersama World Bank? Hekinus Manao adalah Alumni STAN, dia adalah executive director World Bank. Jika seorang Hekinus bisa mencapai posisi ini, kenapa kalian tidak bisa?

                Silahkan bukan www.worldbank.org untuk informasi yang lebih lanjut. Berusahalah dan berkaryalah. Untuk Indonesia dan untuk Dunia kita. salam.

~ Menjadi professional adalah harapan setiap orang. Hanya saja, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melakukannya. Hari ini, jangan sama kalian menjadi orang-orang tersebut. Kuatkan kemampuan spesialis kalian, perbaiki kemampuan bahasa, dan mari membangun dunia hingga bebas dari kemiskinan. ~

Komentar

Postingan Populer