Instagraming

Bukan Jawaban Tantangan: Kebun Binatang *Ups* Kebun Koruptor nge-Boyband (Riyan Al Fajri)

                Sederhana, itulah yang setiap narasumber nyatakan jika ingin menghindari korupsi. Hidup sederhana, makan sederhana, berbaju sederhana dan beristri sesederhana saja. Tidak perlu sampai 10 orang. Ya seperti itulah kira-kira. Kesederhanaan memang sebuah konsep yang baik untuk diterapkan, namun itu hanya berlaku untuk orang yang sadar. Jika tidak sadar? Jangan untuk sederhana, susah sedikit saja tidak akan mau.

                Tidak cukup mengkampanyekan kesederhaan untuk mencegah korupsi, salah satu komunitas mahasiswa STAN (sebut saja Spesialisasi Anti Korupsi STAN) sabtu lalu mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan yang diisi dengan Idea Making. Salah satu kelompok mengajukan point of view yang berbeda dari pada yang lain. apabila setiap orang memikirkan bahwa Koruptor adalah ancaman, kelompok ini memanfaatkan ancaman tersebut menjadi sumber devisa bagi negara. Berikut ide brilian sahabat-sahabat dari kelompok sekop:

                “Dilatarbelakangi potensi korupsi yang besar, aturan telah dipertegas. Hukuman penjara yang diperlama dan denda yang diperbesar. Apakah ini memberikan efek jera? BELUM. Ada baiknya diberikan jatuhi hukuman malu kepada terpidana korupsi. Hal ini mengingat, Malu bukan hanya menyentuh akal tapi hati. Malu tidak hanya merusak nama tapi harga diri.

                Sebelum kita masuk kepada hukuman bagi pelaku korupsi, ada baiknya kita utamakan usaha pencegahan terhadap korupsi. Preventif bisa dilakukan dengan semarak dan proaktif melalui acara-acara akbar seperti award dengan nominasi untuk lembaga terbersih, pegawai dengan integrity Point tertinggi per lembaga negara, komunitas anti korupsi tahun paling kreatif, aktifis anti korupsi yang paling berpengaruh dll. Ada nya award ini akan memberikan trigger untuk meningkat integritas. Acara ini cukup dilakukan sekali dalam setahun, sekaligus acara kelulusan bagi “mantan” koruptor yang telah dikader dalam penjara untuk berintegritas.

                Selain itu, tindakan preventif berikut adalah pemberian lencana kehormatan dari Presiden RI kepada aparatur negara terbaik dalam pemberantasan korupsi pertahun. Diperlakukan seperti Kalpataru. Ini akan memberikan dampak positif berkali-kali lipat.

                Berikutnya kita masuk ke hukuman. Tidak cukup dengan penjara, denda dan pemiskinan untuk memberikan efek jera. Untuk menyentuh urat malu koruptor dan orang-orang yang berniat untuk korupsi, perlu dibuat sebuah KEBUN KORUPTOR.

                Dengan konsep seperti kebun binatang, kebun koruptor dijadikan tempat wisata yang dikelola langsung Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif. Teknisnya bisa seperti terpidana koruptor dikurung dalam sel yang terbuat dari kaca bening disuatu ruangan yang didesain khusus agar bisa dilihat wisatawan.

               Lantas Koruptor-koruptor tersebut dijadikan pajangan dengan memperkenalkan kesalahan, masa vonis, dan kerugian negara akibatnya. Selain itu, juga diadakan semacam pertunjukan korupsi dari koruptor itu. Dengan itu, orang-orang bisa menjadi kebun koruptor ini sebagai tempat wisata pendidikan terbaik. Mengajarkan anak-anak untuk tidak korupsi atau akan diperlakukan sebagai pajangan. Selain itu, pengelolaan Kebun Koruptor ini harus benar-benar dengan prinsip bisnis. Bayangkan, berapa juta wisatawan yang bisa ditarik dari kebun koruptor ini? berapa triliun keuntungan yang bisa diraup oleh negara?

                Tidak cukup dijadikan pajangan, Kebun koruptor haruslah memiliki KOLAM PERTAUBATAN, dalam satu tahun terakhir masa tahanan, terpidana koruptor di-kader untuk berintegritas. Jika ESQ butuh 21 hari untuk mempengaruhi luar dan dalam klien, maka 1 tahun akan menjadi waktu yang lebih dari cukup untuk hal ini.

                selain itu, dalam KOLAM PERTAUBATAN, koruptor diharuskan menciptakan karya hiburan untuk rakyat sebagai balasan atas kesengsaraan yang dilakukan mereka. koruptor yang sudah taubat yang lelaki membuat BOYBAND dan yang perempuan MODELLING atau GIRLBAND dan jadi Penyuluh anti korupsi. Mereka diajarkan untuk berkarya dalam 1 tahun dalam KOLAM PERTAUBATAN itu. penampilan para koruptor akan dilakukan pada saat acara Award Anti Korupsi yang dijelaskan sebelumnya.

                Selain itu, untuk membalas kesalahannya, Koruptor haruslah dimanfaatkan tenaga dan pikirannya untuk melayani rakyat mengingat mereka telah menzalimi rakyat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara BAKTI SOSIAL atau PENGABDIAN MASYARAKAT. Koruptor yang belum “bisa” masuk ke kolam pertaubatan, harus bekerja mengangkut sampah, menyapu pasar, membersihkan WC UMUM, dan memotong rumput liar di fasilitas umum dengan diawasi oleh petugas sipir penjara. Memanfaatkan tenaga mereka tanpa dibayar dan dihukum mental dan fisiknya akan memberikan efek ngeri bagi orang-orang untuk korupsi.

                Efek jera? Ide ini akan benar-benar memberikannya. “

                Dengan ini, bukan hanya sederhana, tapi Malu juga akan tersentuh. Bayangkan, ketika mantan koruptor itu menjadi personil BOYBAND KORUPTOR TOBAT (BAKOTA), masyarakat yang terzalimi akan mendapatkan hiburan balasan dari mereka. atau MODELLING, koruptor-koruptor itu bisa menjadi penyuluh-penyuluh kejujuran. Kan akan luar biasa sekali apabila ada iklan yang berbunyi “Kampanye ini dipersembahkan oleh Mantan Koruptor. Upss,,, JANGAN SEKALI-KALI KORUPSI!!!”.

                Percayalah, ini akan menjadi media propaganda dan iklan terbaik untuk mencegah korupsi.
Tapi ya kembali lagi mengingat ide mahasiswa yang galau. Segila apapun ide ini, tentu ada yang benar tapi tidak semua serta merta akan mendukung. Tentu saja perlu pengembangan. Namun Percayalah, meskipun ide ini nantinya akan dilakukan atau tidak, ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap negaranya. Karena kalau bukan pemuda seperti ini yang peduli, lalu siapa lagi? Kita harus berikan apresiasi atas kepedulian ini. Nah, mereka saja sudah peduli, nah Kamu??? Ayo tuliskan ide mu! Sebarkan imajinasimu!


"Menjadi Sederhana itu penting dan membantu, tapi menjadi Peduli adalah kewajiban untuk maju!" -Riyan Al Fajri-
*kelompok Sekop: Choirul Roziqin (Ketua), Ruli Firmansyah, Riyan Al Fajri, Galuh Setiawan, Masithoh Sobron Jamila, Vika Widyaningrum, Riska Widyaningrum, dan Ayu Harisa.

Komentar

Postingan Populer