Instagraming

Ayahku Bilang, “Syukurilah” (Riyan Al Fajri)

                Aku tidak berasal dari keluarga kaya raya. Ayah dan ibuku hanyalah PNS guru. Ayahku kepala sekolah dan ibuku guru matematika. Dan kamu bisa bayangkan berapa gaji mereka? Di Kabupaten Bengkalis, gaji dan segala insentifnya, guru golongan 4A bisa mendapatkan 3-4 juta perbulan. Kali dua berarti ya sekitar 6-8 jutaan perbulan penghasilan mereka. Paling hanya ditambah sertifikasi yang keluarnya setiap 6 bulan yang satu orangnya bisa mencapai 12 jutaan. Dan itu setiap 6 bulan. Kalau kamu bertanya apakah itu besar? Penghasilan hanya cukup untuk memiliki sebuah rumah dan sebuah mobil yang dibeli secara kredit.

                Tapi intinya bukan pada harta. Karena sebanyak apapun harta yang kita miliki jika kita tidak punya keyakinan, harta itu tidak akan bermanfaat. Aku masih ingat ketika aku dioperasi. Jarak antara sekolah dan rumahku adalah 171 km. aku menelpon mereka jam 3 pagi bahwa aku harus dioperasi pagi ini juga dan butuh mereka. Ayahku yang palda saat itu baru belajar naik mobil langsung memberanikan diri mengendarai mobil tersebut untuk melihat aku. Menemani aku.

                Kali ini, adikku. Dia sekarang berada dikelas 3 SMA. Sejak dua bulan yang lalu ia mengidap pra-tipus. Badannya lemah dan terjadi radang diseluruh tubuhnya. Kondisinya Berbeda sekali dengan ukuran badannya. Sebagai perbandingan, adikku ini tingginya 174 cm dengan berat 76 kg. dan aku 169 cm dengan berat 68 kg. dia lebih besar dan lebih tinggi. Tapi dia sakit.

                Ayahku berkata, ia tidak masalah uangnya habis untuk pengobatannya adikku tapi jangan siksa dia dengan melihat anaknya kesakitan. Dia tidak akan bisa tidur jika anaknya tidak bisa tidur karena sakit dimalam hari. Katanya padaku. Akhirnya dengan segala pengobatan yang dilakukan, adikku mulai membaik dan yang tersisa dari penyakitnya adalah Magh Kronis yang butuh masa penyembuhan selama 6 bulan ke depan.

                Aku bertanya kepada ayah, “Ayah, Reza udah sakit selama ini. Bagaimana membayarnya?”.

                Ia dengan seloroh menjawabnya, “Duit itu bukan masalahnya. Tapi waktu lah masalahnya. Kita bisa punya uang 100 juta sekarang tapi jika kita tidak perlu, uang itu menjadi tidak berarti. Namun disaat kita perlu, uang 20 juta saja itu bisa menjadi sangat bermanfaat. Dan itulah yang terjadi saat ini.”

               “Maksud Ayah?”

                Ayah menceritakan kepadaku bahwa ia dan ibu termasuk orang yang sertifikasinya pada 6 bulan di 2010 belum dibayarkan. Saat adikku sakit, bukan kekurangan uang, malah rezeki datang dan datang sehingga pengobatan adikku lancar. Dan tentunya ASKES memegang peranan penting dalam pengobatan adikku. Sama seperti aku operasi dulu.

               Ayahku kemudian berkata, “Riyan, semuanya ini milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Semua orang bisa sehat, semua orang bisa sakit. Jika kita berkeluh kesah, siapa yang akan menolong kita lagi? Allah tidak suka orang yang berkeluh kesah”.

              “Sama seperti dalam surat Al Fajri,”, Ujarku,”Manusia diuji dengan kemuliaan dan kenikmatan, ia berkata tuhan memuliakanku, namun disaat ia diuji dengan ditahan rezeki darinya, ia berkata tuhan menghinakanku”

             “Allah menyayangi kita. Kita tidak akan diuji dengan sesuatu yang tidak bisa kita melaluinya, nak. Kita hanya perlu mensyukuri setiap momen yang ada agar Allah semakin mencintai kita. Bukankah Allah mencintai orang-orang yang melewati ujian keimanannya?”, lanjut ayah.

             Iya ayah. Ayah benar. Dan ayah bukan orang paling sempurna didunia ini tapi engkau orang terbaik yang mengajarkanku tentang arti hidup. Aku, Riyan Al Fajri bin Alizar, bangga dengan segenap hati menjadi anakku. Jika kata orang buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, semoga aku termasuk ke dalam kondisi yang diceritakan orang-orang itu.

             Harta bukan masalahnya, waktu dan rasa syukurlah yang akan memberikan nilai padanya. Pertanyaan yang tersisa, mampukah engkau bersyukur meski dunia sepert ingin kiamat? Mampukah engkau bertahan atas ujian yang Allah sudah janjikan engkau bisa melewatinya?

“Ini bukan tentang uang atau kekayaan, harta tidak akan bermanfaat saat tidak bisa digunakan. Ini hanyalah tentang rasa syukur dan kesempatan. dan Harta akan menjadi sarana terbaik untuk melakukannya. Tidak peduli, apakah diperbanyak ataupun ditahan oleh yang Kuasa”.

Komentar

Postingan Populer