Instagraming

Gerakan, Ikatan, Impian! (Riyan Al Fajri)


“Bukan Sekedar Impian Karena Sebentar Lagi Akan Menjadi Kenyataan

14 tahun lalu, kita kembali merdeka. Merdeka dari tirani orde baru. Orde busuk, penuh dosa. Aku tidak bisa menutup kebenaran bahwa zaman itu banyak uang negara yang hilang meski rakyat tetap makan. Aku rasa aku juga tidak perlu naïf bahwa zaman itu semuanya diatur oleh kekuasaan dan harta meski negara swasembada pangan. Tapi aku juga tidak perlu rasanya berbohong, setelah zaman itu berakhir, aku menyangka negara ini telah merdeka tapi semakin banyak rakyat yang tidak makan. Zaman itu berakhir, dan semakin banyak rakyat kehilangan kesehatan.

Busung lapar, penyakit badan yang tak terobatkan, kelaparan, sandang papan bagi anak jalanan, pengemis berjamur layak musim hujan, negara mapan ini  menggenaskan! Kemana kata merdeka yang aku dengar dulu? Ini bahkan lebih hina dari penjajahan.

Aku ingat kata bung karno. Perjuanganku lebih berat dari perjuangannya, ia melawan penjajah, aku melawan keluarga. Ia menjatuhkan lawan negara, aku memusuhi saudara satu bangsa. Negara mapan tapi miskin kesejahteraan. Bukan karena tidak banyak mengalir, tapi karena banyak uang yang disetir. Masuk ke kantong saudaraku satu bangsa.

Dan aku harus menaklukkannya. Aku harus membunuhnya, menguburnya kedalam sejarah hitam negeri. Tapi aku tidak bisa sendiri. Tapi aku punya mulut, dengan mulut aku bisa bersuara. Aku punya kepala, dengan kepala aku bisa membuat rencana. Aku punya tubuh yang sempurna, dengan itu aku bisa menggerakkan masa.

Gerak kataku! Bukan sekedar upacara. Bukan sekedar simbolisasi. Gerak kataku! Ia harus massive, bertujuan, terkoordinasi, dan bermanfaat. Gerak kataku! Aku bisa memulainya dari pemuda. Gerak kataku.

Aku bisa punya pembantu yang andal, kuat, cerdas dan berintegritas. Aku bisa tangkap sampah-sampah bangsa. Tapi apakah itu akan berakhir seperti itu saja? Penyakit ini telah diwariskan, hari ini penyakit itu akan diwariskan. Aku harus putuskan! Pemuda harus putuskan! Generasi baru akan terselamatkan.

Aku bisa mulai dari anak kecil, aku minta negara untuk mendidiknya dengan kejujuran. Lalu para remaja, aku bisa perkenalkan dengan bahaya kejahatan. Dan bagi para pemuda, aku akan sampaikan korupsi adalah hambatan. Hambatan rakyat miskin untuk diberi makan, hambatan orang sakit untuk disehatkan, hambatan korban untuk mendapatkan keadilan.

Gerak kataku! Ia harus massive, banyak pendukungnya dan kuat ideologinya. Ia mesti bertujuan, aku sampaikan negeri bersihlah kita harapkan untuk kesejahteraan. Ia perlu terkoordinasi, lembagaku sepertinya cukup kuat untuk memupuk kekuatan. Ia wajib bermanfaat, karena itulah yang menjadi tujuan.

Andai aku bisa menciptakan ikatan, satu gedung baru dibangun, puluhan mata jadi mataku. Satu jembatan baru disahkan, ribuan telinga menjadi telingaku. Satu kegiatan negara yang direncakanan, jutaan mulut menjadi suaraku. Andai aku bisa menciptakan ikatan.

Aku yakin aku bisa. Aku harus yakin aku bisa. Setelah ini semua berlalu, satu tahun, dua tahun, bahkan tiga ratus tahun pun aku tidak khawatir. Aku punya ikatan. Negeri ini akan bebas dari kejahatan. Gratifikasi akan hilang dalam lubang hitam kebencian. Suap akan sirna di ujung malu kejujuran. Bagaimana itu bisa terjadi? Ikatan!

Satu tahun aku tanam, dua tahun aku lihat awal putiknya, tiga tahun aku rasakan manisnya. Tentu aku perlu merawatnya. Itulah ikatan, aku perlu kasih pupuk kejujuran. Aku perlu beri pupuk kemaluan. Aku perlu sebarkan pupuk kecintaan dan integritas. Yang kecil akan menjadi remaja, ia akan menyebarkan sporanya, yang remaja akan menjadi pemuda, ia akan perluas rantingnya. Yang pemuda akan menjadi tua, ia akan terapkan kejujurannya. Dan aku akan tenang dalam setiap mimpi yang ada padaku.

Aku punya kesempatan. Aku akan ciptakan ikatan. Aku akan rawat di setiap kesempatan. Dan negeriku akan semai kesejahteraan. Tidak 3 tahun, tidak 20 tahun, tidak 100 tahun, tapi segera. Aku tidak perlu menghitung tahun untuk melihatnya.

Komentar

Postingan Populer