Instagraming

Allah Iseng? (Riyan Al Fajri)


Pernahkah kalian berpikir bahwa Allah itu ada saat kita membutuhkan? Ya sebagian dari kalian pasti memikirkannya. Tapi apakah pernah terpikirkan oleh kalian bahwa Allah itu Ilah yang iseng? Well, pasti tidak bukan? Saya yakin, tidak ada satupun dari kita yang berkata, “Ya Allah, Engkau iseng sekali memberi saya cobaan. Ga lucu tahu!!”. Tidak pernah kan? Saya yakin itu.

Kali ini, saya ingin menceritakan sedikit keisengan saya kepada Allah. Pernah dengar Allah diisengi? Tidak bukan? Malah tidak bisa seharusnya. Penuturan tadi itu hanya literasi saya saja, bukan bermaksud lain. So don’t judge this article just by its opening. Read till the end of article yak!

Iseng pertama:

Pada saat itu, saya mulai suka membaca buku agama. Apakah itu buku-buku fiqh, tauhid ataupun muamalah. Ingat, baru mulai loh ya, bukan suka banget banget. Saya masih ingat ketika itu saya sedang menghafal salah satu karya Syekh Ibn Utsaimin, salah satu ulama salaf. Dan juga, saya suka membaca karya nya Ibn Qayyim Al Jauziyah. Saya sempat berpikir iseng,

“Jika suatu saat ilmu ini bermanfaat bagi saya, ya Allah. pastinya saya akan ditawari ceramah dimana-mana”.

Dan besok paginya saya disuruh mengisi ceramah disebuah masjid. Allahu Akbar. Saat itu juga taubat ga mau iseng. Bisa mampus saya disuruh ngisi ceramah terus ntar. Bisa cepat saya masuk surganya. “Oh, God. Saya masih mau menikmati dunia!!!”

Iseng kedua:

Tampaknya, tobat saya sebelumnya itu tobat sambal. Sekali lagi saya iseng, saya ingin menguji apakah Allah benar-benar akan melindungi hambanya? Iseng banget bukan? Cari-cari masalah. Saat itu saya sedang tertarik pada seorang wanita. Kita tahu kan dalam islam tidak ada istilah pacaran? Saya berpikir, kalau Allah benar-benar sayang pada Hambanya, pasti ia melindungi hambanya. Walaupun Hambanya itu berusaha untuk berbuat dosa.

Nah, seperti kata saya tadi, Saya tertarik pada seorang wanita, tentu saja, itu akan memudahkan setan untuk masuk kedalam relung hati saya. Ya istilahnya orang yang sedang berbunga isi hatinya, (*hm, saya gagal membayangkan bagaimana hati berbunga itu -_-) pasti ia melihat yang indah – indah. Eh jelek pun terlihat indah, yang buruk pun terlihat indah, yang tak tampak pun dibilang indah. Tak tahu lagi itu mata sedeng dimana.

Saya beranikan dirilah untuk berkenalan dengan wanita ini. Tapi kan saya masih galau. Pemuda yang percaya bahwa “God Always Listening and Always Understanding (GALAU)”. Akhirnya saya shalat malam. Dan dalam shalat malam itu, saya disumpeli keberanian untuk melakukannya. Saya tidak paham lagi itu yang membisikkan malaikat atau setan. Malam berikutnya, seperti biasa shalat malam lagi, saya berdoa agar dimudahkan pada hari itu untuk semua yang dikuatkan pada sebelumnya.

Well, disaat saya tidak tahu siapa dia (sang wanita), dimana dia berada, apa warna rambutnya (*memang tidak perlu saya ketahui), dan apa kesukaannya. Tiba-tiba, dia berada didepan mata saya, tepat didepan mata saya. Hasilnya? I’m totally like an idiot. Dan Alhamdulillah ya, dalam hitungan hari, Allah berpesan lagi dalam shalat malam saya, “Coy, lu jangan nantangin Gue ya! Gue kasih apa yang lu mau! Yang masalah itu lu ntar. Kalau lu gagal lewat dalam “keisengan” lu tadi, tersesat lagi mau? Jalan udah lurus gitu ditunjukin, eh malah minta jalan belok-belok. Sok beriman”.

Upss, iseng iseng iseng. Aneh aneh aneh. Tapi itulah Allah. Apa yang kamu minta insya allah akan dikasih. Tapi ada syaratnya, “’Uddu’ni, Astjib Lakum”, yang ganteng kah, yang jelekkah, yang hampir ganteng juga, yang hampir jelek pun, “Mintalah padaku, maka akan aku kabulkan”, Itu kata Allah.

Ingat pula ya “Ana ‘inda Dzonni ‘Abdi bi”, Aku seperti apa yang hambaku sangkakan. Nah, kalau kita iseng, Allah akan sesuai dengan isengan kita. Kenapa? Karena dia seperti yang hamba nya sangkakan. Misal, kita berkata, “Oh God, you’re sick. You’re unfair”. Maka siap-siaplah kita akan merasakan “ketidakadilan” yang kita minta sendiri itu semakin menjadi-jadi.

Tapi coba ambil sedikit waktu untuk berpikir. Tidak perlu lama, 1 atau 2 menit saja. Coba pikirkan, “Kapan terakhir kali saya  meminta hal yang besar pada Allah?”, Allah itu kaya loh. Banget banget malah. Masa sih kita minta nya kekecilan? Lalu coba pikirkan, “Kapan terakhir kali saya meminta tapi bukan untuk diri saya Namun untuk saudara saya seiman dan untuk ridho nya?”. Tak bisa menjawab? Well, aku tanya deh. Tadi habis shalat, berdoa ga? Berdoa apa? IP bagus atau Istri cantik dan seksi? hmm

Nah, intinya dari tulisan ini:

  • Silahkan iseng, tapi jangan juga menceburkan diri pada maksiat. Kenapa? Karena Allah dengan senang hati akan memenuhi persangkaan kita kepadanya. Ya kan ga lucu aja, “Ya Allah, Aku ingin berzina. Please, You always bless me. Please. Give me a change”. Mau masuk neraka? Iseng yang positif juga lah. Kayak, “Ya Allah, kalau akau kayak gini-gitu, aku akan punya istri seperti bidadari surga. Amin”. Nah kan keren itu. (*well, itu lebih dekat seperti doa daripada keisengan. Lupakan!)
  • Kalau berdoa, jangan setengah-setengah. Kata orang tamak itu dosa, tapi kalau tamak dalam berdoa, itu tak berdosa. Minta banyak-banyak, hasilpun banyak-banyak.
  • Selesai berdoa, bukan berarti selesai masalah. Belajarlah belajarlah! Jangan putus rantai ilmu. “Man Araddunny pa’alaihi bi ilmu, waman aral akhirati pa’alaihi bil ilmu, waman aradahuma pa’alaihi bil ilmi”. HR Bukhari Muslim.
  • Setelah belajar, kita punya ilmu. Usaha!!! Mana ada rezeki datang dari langit tanpa usaha? Hujan emas hanya ada didunia dongeng loh. Mana ada kita dapat istri dengan duduk di masjid saja? Siti Hawa dan Adam saja mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama akhirnya mereka ketemu di padang arafah. Apa maksudnya? Usaha! Usaha!

Nah, itulah keisengan yang mau saya bagi hari ini. semoga bermanfaat. Semoga kita dipermudah menuju surga Allah. Semoga kita dapat menikmati jalan syahid pada syuhada. Fastabiqul Khairat!

Komentar

Postingan Populer