Instagramming

Siapa saya? (Riyan Al Fajri)


Kamu tahu siapa diri kamu? Bagaimana karakter kamu? Tidak tahu? Atau belum tahu? Nah, berikut ini saya akan menceritakan tips-tips mengenal diri sendiri. Baca sampai habis ya.

Jadi ceritanya hari ini saya kuliah Kapita Selekta Pengembangan Kepribadian dengan dosen pengampu kelas saya, Bapak Muhammad Rosul. Beliau menjelaskan bahwa konsep diri itu ada yang positif dan negatif. Sebelum masuk kepenjelasan apa itu positif atau negatif, konsep diri itu sendiri adalah the way you looked, the feel you impress, the way people see you. Jadi, konsep diri terbagi dari 3 hal utama, yakni: penilaian pribadi, penilaian objektif, dan penilaian orang lain.

Hal yang paling mudah kita lakukan adalah ask yourself, ask the people, who are you? Luangkan waktu 30 menit dalam sehari, Tanya pada diri kamu, seperti apa kamu hari ini. luangkan waktu untuk bertanya kepada teman-teman seperti apa kamu. Beberapa teman mungkin akan kesulitan menemukan nilai negatif kamu karena segan. Tapi itu tidak masalah. Kamu punya banyak teman kan? Kamu bisa bertanya pada banyak orang.

Tujuan kita memahami diri kita ini sederhana agar kita menjadi pribadi yang unggul dan sempurna. Sempurna bukan berarti tidak ada cacat sama sekali, tapi sempurna adalah kemauan untuk berubah menjadi yang lebih baik dari hari ke hari.

Nah, begitulah konsep diri. Agar lebih mantap, saya ingin berbagi. Kali ini saya share konsep diri positif dan negative pada diri saya atas penilaian orang lain. Semoga bisa memotivasi teman-teman untuk melakukan yang sama.

Konsep diri Riyan Al Fajri
Positif
  • Percaya diri (7 penilaian)
  • Wawasan luas (7 penilaian)
  • Pintar komunikasi, komunikatif (5 penilaian)
  • Aktif (5 penilaian)
  • Suami idaman (4 penilaian)
  • Visioner (4 penilaian)
  • Selalu Semangat (3 penilaian)
  • Baik (2 Penilaian)
  • Optimis (2 Penilaian)
  • Kreatif (2 penilaian)
  • Motivator (2 Penilaian)
  • Berwibawa (2 penilaian)
  • Berani benar, tak takut salah
  • Suka berbagi pengalaman
  • Supel
  • Motivasi tinggi
  • Detail, Talkative
  • Kritis
  • Ganteng, teladan, inspiratif, keren
  • Rajin
  • Pintar
  • Ganteng pribadinya (bukan orang nya)
  • Hebat berpidato
  • Inisiatif
  • Tahan banting
  • Rasional
  • Berusaha lebih dalam apapun
  • Religious
  • Ramah
Negatif
  • Banyak omong, cerewet (8 penilaian)
  • Radikal, Garis keras, ekstrim (6 penilaian)
  • Egois, Kurang peka, ga peduli orang (4 penilaian)
  • Kurang sopan, ngomong kurang dijaga di FB (4 penilaian)
  • Pamer, sok pamer (4 penilaian)
  • Sok tahu, sotoy (3 penilaian)
  • Sok keren (2 penilaian)
  • Merasa benar sendiri (2 penilaian)
  • Berisik (2 penilaian)
  • Kalau ngomong lama, Bertele-tele (2 penilaian)
  • Sok idealis, terlalu idealis (2 penilaian)
  • Kurang bisa menempatkan diri (2 penilaian)
  • Frontal
  • Songong, sombong
  • Alay
  • Sok iya
  • Sok pintar
  • Lebay
  • Garing
  • Terlalu positif
  • Sok sibuk
  • Terlalu Percaya diri

Nah, yang diatas adalah contoh konsep diri dari sudut pandang penilaian orang lain. Lihat baik-baik, kita bisa benturkan dua hal dalam penilaian-penilaian diatas. Contoh, antara wawasan luas (7 penilaian) dan sok tahu (3 penilaian). Dua hal ini punya objek yang sama yaitu pengetahuan. Namun, orang yang berbeda, berbeda pula cara berpikirnya. Kita tidak memaksakan orang lain memahami kita berpikir,”Oh, saya tahu itu bukan sok tahu”. Tapi ingat, penilaian orang lain dipengaruhi oleh pola pikirnya. Ada orang yang bisa menilai itu sebagai hal positif ada pula yang tidak. Bisa saja, oleh A dianggap sebagai potensi, tapi oleh B malah dianggap kelemahan. Itu sudah biasa. Yang tidak biasa adalah bagaimana kamu meresponnya.

Untuk penilaian orang lain, inilah letak kelemahannya. Satu objek yang sama bisa memiliki dua pemaknaan yang berbeda. Untuk itu, memahami diri kita tidak bisa hanya dengan mendengarkan orang lain saja. Kita perlu melakukan penilaian sendiri (subjektif) dan penilaian objektif (berdasarkan ilmu). Nah, setelah itu, kita gabungkan ketiganya, dimana kecenderungan kita berada. Setelah kita mengetahui kecenderungan itu, yang merupakan kelemahan kita, kita perbaiki. Yang merupakan kekuatan kita, kita tingkatkan. Dan tujuan untuk membentuk pribadi yang unggul akan segera terwujud.

Nah, ingin mencoba mengenal diri sendiri? Ayo mulai dari sekarang!!!

“Jika bukan kamu yang mengenal diri kamu sendiri, lalu siapa lagi?” –Riyan Al Fajri–

#Fastabiqul Khairat

Komentar

Postingan Populer