Instagraming

Yang Jujur Yang Kaya

"Kejujuran Akan Membawamu pada Hakmu, Jika Harta itu Hak-mu, Ia akan tetap datang kepadamu meski kamu menolaknya" - Riyan Al Fajri




Pemateri            : Ust. Imanul Hakim (Eselon III Dirjen Pajak)
Tema                 : Dakwah Birokrasi : Kenali lingkunganmu, tebarkan manfaat
Tempat              : Gedung F STAN
Waktu               : Sabtu, 6 April 2013, 08.00 - 12.00

Dakwah secara umum adalh ud'u ila fisabilillah bil hikmah. Jadi dakwah birokrasi adalah mengajak tapi lingkupnya di birokrasi. Hal yang jarang kita sadari bahwa konsep ideal tidak selalu kongruen dengan realita. Apa yang kita kaji saat jadi mahasiswa masih menerawang, ini tidak imbang dg realita nantinya.

"Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kakbah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan” (QS Quraisy ayat 3-4)

2 hal tersebut menjamin orang-orang terus istiqomah berdakwah. bagaimana?

1. Kebutuhan fisik
Awal mengabdi, kita akan digaji 4-6 juta. Untuk sekarang, masih single dan belum punya anak. itu cukup. Tapi kebutuhan akan bertambah. Beberapa kasus dimasyarakat, ada stigma bahwa Jujur itu miskin. Dakwah itu melarat. Salah itu. Orang berdakwah itu miskin. Orang jujur itu tidak miskin. Tidak ada pengaruh antara kekayaan dengan dakwah dan kejujuran. begitu pula sebaliknya. Ada banyak orang jujur yang kaya, dan kita akan menjadi salah satunya bukan?

Untuk itu, Kita harus memiliki kemampuan teknis. kenapa? kantor tidak butuh ahli tilawah, mimpin doa. Kita jago tilawah, dsb, itu kebutuhan kita, bukan kebutuhan kantor. Kantor butuh orang berkemampuan teknis. Jelek, jika kita dikenal pandai dalam tilawah, shalat malam tiada henti, tapi kita pun dikenal sebagai yang tidak memiliki kemampuan teknis. Untuk apa kalian bekerja jika bukan karena kemampuan teknis?

Tapi akan luar biasa, selain kita punya akhlak yang baik, jujur, shalat mantap, tilawah jago dan kita menguasai kemampuan teknis. Kita akan dikenal, dan kita bias lebih baik lagi nasibnya. Ingat, setiap profesi punya konsekuensi. Pikirkan itu dan buat yang terbaik agar tidak ada image jelek yang melekat pada kita.

2. Rasa aman dari ketakutan
Contoh kasus adalah decision pernikahan. Ketika keinginan datang, tapi belum ada calon. Atau sudah ada calon tapi takut diambil orang. Jangan sampai ketika masa-masa itu datang, kita menjadi takut. Ingat, kita semua pasti punya jodoh.

Kasus lain dimasyarakat, ada stigma kalau tidak mau menerima suap, kalian akan dimutasi, dibuang. Itu Tidak benar. Mutasi tidak ada hubungan dengan itu. Kemenkeu bebas dari itu. Mutasi adalah takdir, bisa berupa mutasi berkala ataupun promosi. Siapa yang sangka ditempat baru kita akan bertemu nikmat yang lebih banyak? Siapa yang sangka ditempat baru kita bisa lebih aktif berdakwah? Untuk itulah, jangan takut untuk menolak suap dan tetap berpegang pada kejujuran.

Strategi luarbiasa nya ada 2 hal yaitu JUJUR dan KAYA. Dakwah birokrasi akan sangat efektif. Kenapa? Misal ada masyarakat yang tanya, "Kok bias sih kamu jujur dan kaya?", kita bisa menjawab, "Sini ngaji dulu. Ntar Aku akan ceritakan”. Hasilnya? Jalan dakwah terbuka.

Ketika kita mampu memenuhi kebutuhan fisik dan rasa aman serta dengan strategi jujur dan kaya, Dakwah kita akan dekat dengan kata sukses. Ingat, jarang ada orang yang mau mendengar nasehat dari orang yang susah hidupnya. Hidup sendiri saja tidak terurus mau berdakwah pula? Malah yang susah itu menjadi contoh buruk, “Itu lihat tuh, kalau berdakwah, kalau jujur, melarat seperti itu”.

Hal lain yang harus dicamkan adalah membuka diri. Menutup diri akan melahirkan eksklusifisme, Itu akan mempersempit pergaulan dan memotong pangsa pasar atau sasaran dakwah. Kenapa? Karena kita akan dijauhi. Kita bisa bilang, "Please, deh ga perlu komen. Ini cara kami hidup. Kami sederhana". bukan, bukan seperti itu, Abu bakar sederhana karena dia mau walaupun dia kaya. kalau kita eksklusif, kita dijauhi pergaulan, Kesederhanaan kita itu bukan karena kita mau tapi karena terpaksa. kenapa? serta merta eksklusif itu akan memiskinkan kita dan mempersempit jalan rizki kita. Kenapa? Jawab sendiri!

Dalam dakwah birokrasi pula, kita harus tegas. Apabila ada yang ingin menyuap, KATAKAN TIDAK. Jika tidak seperti itu, perlahan kita akan terjebak. Jika terjebak, kita akan akan susah untuk kembali. Oh ada nanti yang bilang, "Pak, saya terpaksa menerima". Itu bohong. Awalnya seperti itu, ingat setan itu pintar. Jika kita tidak berhati-hati, kita akan tersiksa. Untuk itu, langsung tolak. Atau kalau mau aman, terima lalu langsung buat laporan gratifikasi ke KPK RI.

Dalam birokrasi nantinya, ada beberapa godaan akbar yang akan patut kita cermati.
1) Harta
Ini sudah jadi godaan yang paling sering terjadi seperti suap, suap dengan modus "sumbangan", bantuan keuangan, dsb. Kita cukup perlu berhati-hati dan tegas mengatakan tidak.

2) Wanita
Ada kalanya, ketika kita masih single, gaji Alhamdulillah cukup, kita tidak punya tempat hiburan sedangkan kita punya cash yang banyak. Mungkin saja, ada yang terjebak dalam “main wanita”. Hindari. Atau pula kasusnya ketika kita sudah menikah dan dimutasi jauh dari istri kita. Akan ada orang yang akan menawarkan nikah siri dengan orang sekitar. Pandai-pandailah menjaga diri. Urusan poligami dsb itu urusan nanti, yang penting, jangan sampai itu semua menggangu tugas kita sebagai abdi Negara.

Ingat! Jangan sampai tergoda. Jika tergoda, kita akan buruk dimata dunia dan dakwah akan gagal. Dan yang terpenting saat ini adalah Tumbuhkan image "YANG JUJUR YANG KAYA". Jangan sampai masyarakat kita tetap dibodohi orang-orang jahat. Kita harus memperbaikinya.

Komentar

Postingan Populer