Instagraming

Untuk Tuhan?

"Bersatu Untuk Kejayaan Islam adalah Harga Mati" -Riyan Al Fajri
Tema     : Ekstensi Islam dalam Era Kontemporer
Pemateri : Ust. Zubair bin Awam
Tempat  : Aula Fastabiqul Khairat, IMM Cabang Ciputat.
Waktu    : Senin, 8 April 2013, 20.00 - 22.00

Islam itu sempurna, tapi muslim tidak sempurna. Dewasa ini, Muslim telah kehilangan idealisme nya dalam memperjuangkan Islam. Kenapa? Muslim berkelompok. Itu benar. Itu wajar. Tapi kelompok-kelompok yang ada sekarang sudah mengarah pada contoh kabilah-kabilah zaman jahiliyah. Ada eksklusifisme pada kelompok, ada rasa bangga pada komunitas. Ini melahirkan istilah “Harga Diri Organisasi” atau “Harga Diri Kelompok”. Hal ini tentu berpotensi untuk memecah ukhuwah islamiyah. Arahnya pun berhilir pada perjuangan ideologi kelompok, bukan islam. Ketika muslim telah memperjuangkan hal selain Islam, masih pantaskah kita menyebut diri kita Muslim? Apakah kita ingin kembali ke zaman jahiliyah?

Dalam berorganisasi, kita harus mampu memberi manfaat bagi umat. Jangan sampai dengan organisasi kita hanya menegakkan nama besar organisasi tapi tidak ada nilai yang bisa kita berikan pada umat. ini bukan cara islam mengajarkan kita berorganisasi. Kita telah menjadikan organisasi besar dan terkenal, tapi jika kita tidak bisa membuat umat merasakan manfaat organisasi kita, kita telah gagal sebagai organisator. Karena organisasi adalah alat menuju Tuhan, dan Menuju tuhan berarti bermanfaat bagi orang lain. Bukankah itu salah satu yang diperintahkan Tuhan?

Acap kali, kita lupa dalam berorganisasi untuk menjaga diri dari kesombongan dan riya. Contoh, Dalam organisasi, kita sering kali berpikiran, "Eh, ini organisasi kami. ini kegiatan kami. kamu mana?”, “Eh, kami udah melakukan ini. Organisasi kalian melakukan apa?”. Benih-benih kesombongan ini akan membakar habis semua nilai yang kita lakukan di organisasi. Jika berorganisasi tidak mempunyai nilai lagi dimata Allah, lantas kenapa kita masih berorganisasi? Untuk itu, jangan sombong. Jangan bangga pada organisasi. Tapi banggalah pada Islam, dan berjuanglah untuk Islam bukan kepentingan organisasi.

Tahu apa yang menyebabkan organisasi masyarakat Islam gagal menyentuh pemahaman masyarakat terhadap islam? Penyebabnya adalah awal berangkat niatnya. Niat organisasi adalah menuju allah bukan meningkatkan nama besar organisasi. Selagi masih ingin atau masih terbersit keinginan untuk kepentingan organisasi, selama itu, dakwah tidak akan pernah meluas. Selama itu, kita akan menjadi buih di lautan.

Muslim kini bagaikan buih dilautan, banyak tapi terpecah belah dan tak berdaya. Gerakannya mudah disingkirkan. Tidak perlu kita bingung kenapa. Coba lihat masyarakat kita, beda masalah furuq saja bisa perang antar kampong. Beda masalah penafsiran Al Quran dan Sunnah saja, bisa saling tuding kafir. Apakah itu yang diinginkan Allah dengan menurunkan Al Quran?

Pahamilah bahwasanya Ibadah itu bagaikan sebuah bungkus. Bungkus tentunya bukan menjadi patokan kehebatan, bukan pula yang menjadi sumber nilai. Bungkus dapat berbeda untuk suatu hal yang sama bukan? Lantas kenapa kita masih berpecah belah karena bungkus itu? Kita perlu memahami dengan baik bahwa yang lebih urgen untuk diinginkan adalah isi dari bungkusan tersebut. Bungkus bagus tapi tiada isinya, orang pun tidak akan senang bukan?

Islam pun ibarat pakaian, dan Islam adalah pakaian terindah yang diturunkan Allah. Apakah kita akan memakai pakaian itu jika tidak mengerti kenapa kita memakainya? Jika kita tidak memahami kenapa kita memakai pakaian tersebut, bukan mustahil kita memilih tidak berpakaian saja. Islam pun begitu, jika kita tidak memahami islam dengan sebenarnya pemahaman, sekali disenggol, bukan mustahil kita akan mengingkari ke-Ilah-an Allah.

Untuk itu, berorganisasi lah tapi jangan sombong dengan organisasi, jangan eksklusif. Berorganisasilah, tapi hadirkan Tuhan dalam organisasi itu. Organisasi itu bukan memperjuangkan ideologi organisasi tapi memperjuangkan Allah untuk hadir dalam kehidupan kita. Jika kita semua memperjuangkan Allah dalam organisasi, Muhammadiyah, NU, Persis, DDI, semua ormas-ormas Islam pastilah akan besar dan bersatu. Semua akan berkumpul dan merapatkan barisan untuk Islam dan kita tidak akan mendengar lagi “Eh kamu ini, Eh kamu itu”. Kita hanya akan mendengar, “Eh, kamu saudaraku. Kita bersama memperjuangkan Allah”.

Kalian rindu saat-saat itu bukan? Untuk itu, MULAI-LAH UNTUK BERSATU ATAS NAMA ALLAH BUKAN ORGANISASI.

#Fastabiqul Khairat

Komentar

Postingan Populer