Instagraming

Saya, Pemuda dan Integritas

Jawaban Saya di UAS KSPK, 15 Mei 2013 pukul 11.00-13.00
Pertanyaan:
  1. Jelaskan peran yang dapat saudara lakukan untuk menumbuhkan integritas generasi muda dan alasan yang memperkuat bahwa gagasan saudara itu dapat diterima!
 ------------------------------------------------------------------------
Saya, Pemuda dan Integritas
Riyan Al Fajri
 “Integritas bukan hanya sekedar tentang konsep ideal, namun juga tentang kehidupan dan perjuangan”
-Dani Rustandi, Fungsionalis KPK pada Pembekalan Kader SPEAK Juni 2012

Integritas merupakan kesesuaian dan keharmonisan antara apa yang dilakukan, diucapkan dan dipikirkan berdasarkan nilai-nilai yang tertanam dalam interaksi masyarakat. Integritas tidak hanya sebatas kejujuran, karena kejujuran hanya bagian kecil dari integritas. Kejujuran ibarat serbuk sari atau sari yang ada pada sebuah bunga, kelopak nya adalah keteladanan, batangnya adalah keberanian dan daunnya adalah jaringan, dan akarnya adalah kesadaran diri. Itulah yang kita sebut dengan bunga integritas.

Diawali dari kesadaran diri, keberanian melakukan perubahan akan menghasilkan keteladanan yang inti dari perubahan itu adalah kejujuran. Sedangkan jaringan adalah hal penting agar bunga integritas ini tetap hidup. Bayangkan tidak bunga tanpa ada daun? Ia akan mati. Bahkan kaktus saja pun, ada daun nya walaupun berupa duri-duri tajam nya.

Ilustrasi Integritas
Ilustrasi Integritas

Bagian-bagian itu menjadi penopang integritas. Hal yang lebih penting dari semua itu bunga integritas harus segera mungkin ditanam. Ibarat sebuah biji, pada awalnya, Integritas belum langsung hadir menjadi sebuah bunga. Ia lahir dari bijian. Sebagaimana biji-bijian, ia terancam mati jika tidak ditanam. Ketika kita menanamnya, ia akan mulai tumbuh. Tanah yang gersang pun terlihat menjadi indah dengan kehadiran bunga integritas. Beberapa waktu kemudian, bunga-bunga integritas lain muncul. Satu persatu mulai itu mekar. Lihatlah, kawan. Lihatlah! Taman Indonesia ini dipenuhi bunga integritas. Indah bukan?

Generasi Muda
Dunia telah mengabarkan ke telinga kita bahwa negeri ini sedang sekarat. Negeri ini sedang kacau. Taman Indonesia ini gersang. Menyiksa setiap makhluk yang menghuninya. Siapa yang berkata seperti itu? Sebagian dari mereka adalah generasi muda, kawan. Generasi muda telah hingga kebanggaannya terhadap taman yang Indah ini.

Generasi muda (selanjutnya Pemuda) ibarat kumpulan lebah. Ia beterbangan ditaman-taman ini untuk mencari sari. Sari itu adalah kejujuran. Kejujuran-kejujuran tersebut dijadikan madu dan mereka jadikan sumber makanan dan rumah. Kejujuran itu diproduksi menjadi karakter mereka. Sari-sari itu berasal dari bunga-bunga di taman ini. Tapi bagaimana jika taman yang kita sebut Indonesia ini sudah tidak ada bunga integritas nya? Apa yang akan terjadi pada lebah pemuda?

Satu persatu mereka meninggalkan taman ini. Mereka mencari kehidupan di taman lain. Lebah yang bertahan pun mulai kehabisan makanan. Ia pun mulai kehilangan rumahnya. Pemuda kita yang tersisa akan mulai kehilangan karakternya! Bagaimana karakter bisa terbentuk jika kejujurannya hilang sirna? Satu persatu, lebah-lebah itu mati dan taman Indonesia ini akan semakin gersang. Inikah Indonesia yang kita mimpikan?

Saya dan Perubahan
Tidak! Saya tidak ingin taman ini gersang. Lantas apa yang harus saya lakukan? Anis Baswedan pernah berucap, “Daripada mengutuki kegelapan, ada baiknya kita menyalakan lilin untuk penerangan”. Saya harus memulai! Saya harus menyalakan lilin perubahan ini!

Kita bisa mulai dengan merawat bunga-bunga integritas itu. Merawat tanaman, kita tidak bisa melakukannya sekali waktu. Kita perlu waktu memupuknya, merawatnya, dan menjaganya dari hama. Kita ingin bunga-bunga indah tumbuh dan memenuhi taman kita, tapi ingat, kita tidak bisa sendiri. Kita butuh tanah, cahaya, air dan angin. Apa maksudnya?

Kita, ibarat sebuah tanah, tempat tumbuh dan hidupnya bunga integritas ini. Kita punya ide menanam bunga ini tapi kita tidak punya tanah, kita tidak akan menanam apa pun. Kita tidak akan menghasilkan perubahan apapun. Ibarat sebuah tanah, bunga yang diawali dari biji. Jika taman Indonesia ini punya 234 Ha tanah, anggaplah kita mewakili 10 milimeter persegi tanah ditaman ini. Biji kita tanam ditanah yang menjadi merepresentasikan diri kita. Kita hidupi, kita kasih makanan, kita jaga, biji itu perlahan menjadi bunga yang kecil. Ia mulai tumbuh. Mulai besar. Dan lihat, di taman Indonesia sudah ada satu bunga integritas! Itu dia bunga kita. Bunga integritas kita.

Bunga ini tidak akan mulai tumbuh jika kita menyuruh tanah lain yang menumbuhkannya. Tanah lain belum sadar, belum cukup mampu menumbuhkan bunga ini. Kita yang memulainya. Kita yang menggagasnya. Mulai dari sendiri. Dan lihat, diujung sana ada tanah yang menumbuhkan bunga integritas seperti kita. Lihat lagi diujung yang lain, ada bunga integritas yang lebih cerah warnanya.

Disaat inilah, kita butuh angin. Angin sebagai saluran informasi menerbangkan serbuk sari bunga integritas kita ini menuju kepala putik bunga di ujung sana. Bunga integritas pun kawin, melahirkan biji yang baru. Lihat! Biji-biji itu mulai tumbuh. Lihat! Taman kita sudah mulai ditumbuhi bunga integritas. Taman Indonesia terlihat lebih indah dari sebelumnya.


Ternyata, ketika kita mampu merawat bunga integritas yang kita tumbuhkan tadi, bagian tanah lain juga turut melakukan yang sama. Lantas, ketika kita mengawinkan ide kita. Membentuk wadah untuk kampanye integritas ini, muncul bunga-bunga integritas baru ditanah-tanah yang sebelumnya enggan untuk menumbuhkan bunga ini. Perkawinan-perkawinan ide kembali terjadi. Wadah-wadah lain mulai terbentuk. Tidak lama lagi, tidak lama lagi, taman kita akan dipenuhi bunga-bunga integritas yang baru. Berita gembira, kawan!

“Kita tidak bisa memaksakan perubahan. Tapi kita bisa memancing perubahan. Menjadi teladan, mengembangkan kepribadian. Satu persatu, orang akan meniru. Lantas, ketika perubahan terjadi. Kita kembali berkata, “Apalagi cara merubah yang lebih baik selain dengan mencontohkannya pada diri sendiri?”. Jika kita mampu membuat perubahan dengan merubah diri sendiri, lantas kenapa kita masih bersusah payah merubah orang lain?”

Apa yang harus saya siapkan?
Kita tidak akan bisa menumbuhkan bunga integritas dengan sempurna jika kita, sebagai tanah, tidak cukup, tidak subur. Tanah yang subur, humusnya banyak, warnanya gelap, mineralnya banyak, tentu lebih berpotensi menumbuhkembangkan bunga integritas ini. Apa yang perlu kita lakukan untuk menjadi subur?

Tanah yang kurang subur, kita beri pupuk. Kita beri pendanaan. Sumber dana yang cukup membuat kita bisa mengakses informasi melalui buku, internet dsb. Itu sebuah potensi. Bagaimana pendanaan bisa menjadi baik? Bekerja cerdas dan berusaha tekun. Selanjutnya kita berikan air dan cahaya. Air dan cahaya memperhalus permukaan tanah dan menyediakan sumber air dan panas bagi bunga integritas. Air melambangkan program penghalusan kemampuan. Ini seperti pelatihan komunikasi, teknik mengemas proyek secara kreatif, kampanye kreatif dsb.

Kita tentu tidak ingin disaat biji bunga integritas mati saat kita menanamnya ditanah kita bukan? Untuk itu, persiapkan diri kita. Sembari mempersiapkan diri, kita pun telah menanam biji integritas ini. Sepanjang waktu berjalan, bunga mulai tumbuh, tanah pun telah subur. Bunga pun mampu mekar dengan indah dan memperindah pemandangan taman Indonesia ini.

Ketika taman ini menjadi Indah, siapa lagi yang tidak akan bangga menjadi bagian daripada nya? Lebah mana lagi yang akan menghindar darinya? Kamu pernah membayangkan surga? Taman Indonesia ini mungkin saja akan menjadi surga dunia yang terindah yang pernah ada. Dan semua itu diawali dari kita. Diawali dari perubahan kita. Kita merubah diri kita sendiri, Indonesia berubah dengan sendirinya.

Satu kata untuk Indonesia           :               BERUBAH
Dua kata untuk Indonesia            :               INDONESIA BERUBAH
Tiga kata untuk Indonesia           :               INDONESIA HARUS BERUBAH
Empat kata untuk Indonesia        :               INDONESIA BUTUH UNTUK BERUBAH
Lima kata untuk Indonesia          :               INDONESIA BUTUH AKU UNTUK BERUBAH

Rangkuman Gagasan Saya
  1. Perubahan itu dimulai dari diri sendiri
  2. Kita perlu menjadi teladan sebagai orang yang berintegritas dan orang lain pun akan mengikuti jejak kita
  3. Kita perlu membentuk wadah integritas. Kita kampanye kan secara kreatif dan menyenangkan
  4. Wadah tersebut bisa kita wujudkan melalui organisasi-organisasi mahasiswa, kepemudaan, yang secara massive bisa membawa perubahan dan pengaruh pada lingkungannya.

Apa yang telah saya lakukan? (Peran selama ini)
  1. Menjadi bagian dari PROYEK INTEGRITAS Spesialisasi Anti Korupsi STAN 2011-2013
  2. Turut serta dalam PROYEK PEMBENTUKAN Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi PTK 2013
  3. Pemateri dalam Diklat Komunikasi Efektif di beberapa organisasi kemahasiswaan 2012-2013
  4. Pemateri dalam Materi Membangun Integritas Kader di beberapa organisasi Kemahasiswa 2012-2013
  5. Perwakilan SPEAK dalam kegiatan PRA-LAUNCHING Sekolah Anti Korupsi ITT Telkom 2012
Apa yang akan saya lakukan? (Peran yang diharapkan)
  1. Mendirikan Yayasan Pendidikan “Bunga Integritas”
  2. Memulai Gerakan “Keluarga Jujur Indonesia”
  3. Menulis buku-buku tentang Kemahasiswaan
  4. Aktif sebagai Admin Fan Page Facebook yang berisikan pesan Integritas

Komentar

Postingan Populer