Yang Merusak Itu Harus Salah, Yang Membangun Harus Sabar

Kita perlu luruskan ya, yang merusak itu harus salah, yang membangun harus sabar.

Jangan sampai dengan alasan untuk membangun insan cendikia kita merusak. Yang dirusak fasilitas umum pula. Insan cendikia mana yang akan dibangun dari sikap vandalisme itu?

"Merusak itu kan agar suara kita didengarkan. Demo kita dianggap penting. Kamu tak paham psikologi demo. Menjijikkan. Belajar lagi"

Psikologi apapun namanya, tujuan apapun yang kita mau capai bersama, kalau merusak ya merusak. Yang merusak itu fasilitas umum itu salah, dan harus salah. Itu barang g ada salah apa apa kok ya dirusak? Polisi yang jaga kok ya dilempari batu? Ini manusia kok mikirnya tak pakai akal, sudah jelas-jelas barang itu ga punya akal, masih aja jadi pelampiasan dirusak.

"Tapi kami bawa ban bekas buat dibakar dijalan kok. Kami ga merusak fasum kalau tak mendesak"

Merusak fasum secara tak sengaja saja sudah salah dan harus salah, apalagi bawa ban bekas untuk dibakar? Itu kan namanya sudah direncanakan. Yang tidak direncanakan saja salah, apalagi yang direncanakan. Dosa double lah.

"Tapi kan kami membela rakyat"

Dek, tampar wajahmu itu. Apa dengan menghancurkan halte bisa masyarakat miskin bisa makan gratis siang itu? apa dengan bakar ban anak-anak ga dapat sekolah jadi bisa belajar? Apa dengan lempar polisi batu rakyat jadi punya modal usaha?

Nah dek, kalau otak itu ada ya dipakai mikir. Kalau tak mau dipakai, bagus kamu duduk depan tivi lalu teriak-teriak depan cermin.

"Kok gitu bang?'

Kamu tuh narsis, pengen dilihat. Tapi merusak. Mendinglah kau teriak-teriak sendirian, bakar di dalam kamar mu sendiri, selama orang tidak terganggu ya tak apa apa. Tapi hidup sendiri saja ya dek.

" tapi kan aku mau mengungkapkan ketidakadilan bang"

Caranya gampang:
1. Karya sosial. Turun ke lapangan. Bukan demo bakar-bakar ban, lempar-lempar batu. Demo itu saja sudah salah, apalagi lempar batu?

2. Tulis di media. Lebih cakep
3. Bikin penelitian terus diumumkan. Lebih ok

Udah paham? Otak pakai ya dek